Wajah Buruk DPR Kita
Jakarta
– KabarNet: Berbagai predikat buruk seperti DPR pemalas, DPR korup,
DPR maling, hedonis, tak berprestasi, dan sebagainya yang selama ini
dilekatkan oleh masyarakat di wajah para Anggota Dewan rupanya tidak
cukup membuat para wakil rakyat itu merasa malu dan berupaya memperbaiki
citra mereka. Hal itu kembali dipertontonkan para anggota Dewan saat
pembukaan masa persidangan Rapat Paripurna 2011/2012. Ternyata benarlah
anggapan masyarakat selama ini, bahwa sebagian besar anggota DPR hobi
membolos dan datang terlambat. Bahkan Ketua DPR Marzuki Alie sendiri
yang seharusnya datang tepat waktu karena harus memimpin rapat, ternyata
datang terlambat lebih dari 30 menit dari agenda rapat yang dijadwalkan
pukul 09:00. Rapat pun ditunda ke pukul 09:45 karena menunggu sang
ketua DPR yang harus memimpin rapat paripurna tersebut. Namun apa lacur,
baru saja rapat dibuka, Marzuki pun langsung menskorsnya selama 15
menit karena ruang yang disediakan tampak kosong melompong. Sebab dari total 560 anggota DPR, ternyata yang hadir dalam Rapat Paripurna tersebut tidak sampai 50 anggota Dewan. Baru kemudian pada pukul 10:00 Marzuki Alie kembali membuka rapat dan langsung menyampaikan pidatonya.
Ruang Rapat yang kosong melompong
Menghadapi kenyataan ruangan Rapat
Paripurna yang sepi kosong melompong lantaran ditinggal pergi oleh
sebagian besar anggota dewan anak buahnya itu, Marzuki menyatakan
keresahannya tentang masa depan kinerja para anggota dewan. Kekhawatiran
itu, menurutnya, dikarenakan pada pertengahan tahun 2013 nanti situasi
politik akan menjadi kurang kondusif sebab persiapan menghadapi Pemilu
2014. “Dan hal itu sudah tentu akan berpengaruh pada kinerja dewan.”
ujar Marzuki.
Di
bawah ini adalah beberapa foto yang menunjukkan betapa “rajin”nya para
Anggota DPR yang digaji oleh rakyat sebesar Rp50jutaan per bulan itu :
Keburukan watak para anggota DPR yang
pemalas masih terus saja dipertontonkan sekalipun sudah sering mendapat
sorotan dari berbagai pihak. Misalnya pada peristiwa memalukan saat akan
dimulainya Rapat Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang
Pemilihan Umum (RUU Pemilu). Nara sumber yang diundang oleh DPR sampai
pergi meninggalkan ruang rapat karena tidak ada anggota DPR yang hadir
meski telah menunggu lebih dari 1 jam.
Lagi, kebiasaan para anggota DPR yang gemar membolos dan tidur diwaktu kerja sebagaimana terekam dalam foto-foto di bawah ini :
Penyakit kronis ‘hobi membolos dan datang
terlambat’ yang sudah menahun diidap oleh para anggota DPR tidak
kunjung menunjukkan tanda-tanda membaik. Wakil Ketua DPR Taufik
Kurniawan mengatakan bahwa Badan Kehormatan (BK) DPR akan merancang
suatu mekanisme kontrol yang akan mengumumkan nama-nama anggota dewan
yang sering membolos dalam rapat-rapat DPR.
Lebih lanjut Taufik mengungkapkan, bahwa
pimpinan DPR tengah mempertimbangkan masukan masyarakat yang mengusulkan
agar daftar absensi peserta rapat paripurna ditutup pada saat rapat
dimulai. Wacana tersebut dipandang perlu untuk mencegah praktek
penitipan absensi oleh anggota Dewan yang datang terlambat atau
membolos. “Kami mendukung langkah itu untuk tingkatkan kedisiplinan
rapat. “Kami juga kewalahan mengingatkan anggota dewan. Mereka tidak
juga punya kesadaran,” cetusnya mengeluhkan sulitnya mengontrol perilaku
buruk para anggota DPR rekannya.
Sementara itu Ketua F-PDIP Tjahjo Kumolo
mempercayai alasan tertentu yang membuat para anggota dewan absen dari
rapat yang semestinya dihadiri oleh mereka. Seperti misalnya, jadwal
rapat yang tumpang tindih. “Biasanya seseorang terpaksa harus
menjalankan rapat pansus, komisi, dan alat kelengkapan lainnya dalam
waktu bersamaan. Kalau seperti itu, harus ada rapat yang ditinggal,”
jelasnya membela.
Disamping alasan di atas, sering kali
jadwal sidang berbenturan dengan agenda kunjungan DPR. Apalagi, kata
Tjahjo, pada dasarnya anggota DPR merupakan anggota partai. Artinya,
mereka juga harus memenuhi kewajiban sebagai anggota partai. “Kami kan
bukan pegawai DPR yang harus 24 jam di sana. Kadang kami juga harus
menjalani penugasan partai di luar,” demikian Tjahjo menjelaskan